Karnitin, nutrisi esensial bersyarat dengan berat molekul serupa dengan asam amino, disintesis di hati atau ginjal kita dan berlimpah dalam makanan, terutama susu dan daging.
Fungsi utama karnitin di dalam tubuh adalah untuk mengangkut asam lemak, terutama asam lemak rantai panjang, ke membran dalam mitokondria untuk memfasilitasi oksidasi β asam lemak.
Asam lemak di dalam sel, yang berasal dari makanan atau jaringan lemak, harus diubah menjadi produk sampingan CoA (Koenzim A), substrat untuk oksidasi β, untuk menghasilkan energi. Karena membran sel tidak dapat melewati produk sampingan ini, karnitin membantu pengangkutannya melintasi membran mitokondria.
Oleh karena itu, ketika asam lemak diserap ke dalam mitokondria untuk diubah menjadi energi, asam lemak tersebut berikatan dengan L-karnitin, yang kemudian membawa asam lemak tersebut ke dalam mitokondria. Proses ini memungkinkan tubuh menggunakan lemak yang terakumulasi sebagai sumber energi.
REF: Pekala, J., Patkowska-Sokola, B., Bodkowski, R., Jamroz, D., Nowakowski, P., Lochynski, S., & Librowski, T. (2011). Fungsi dan makna metabolisme L-karnitin dalam kehidupan manusia. Metabolisme obat saat ini, 12(7),667-678.
Sekarang, mari kita tinjau penelitian eksperimental mengenai efek pembakaran lemak dari L-karnitin.
- Metode
Selama durasi rata-rata 25 bulan, 28 pasien dialisis ginjal (16 pria dan 12 wanita) diberikan L-karnitin (5mg/kg berat badan) tiga kali seminggu setelah hemodialisis.
Pengamatan dilakukan sebelum pemberian, dan pada 3 dan 6 bulan pasca pemberian.
- Hasil
Setelah pemberian L-karnitin pada pasien hemodialisis, peningkatan kadar trigliserida diamati.
REF: Elisaf, M., Bairaktari, E., Katopodis, K., Pappas, M., Sferopoulos, G., Tzallas, C., Tsolas, O., & Siamopoulos, KC (1998). Pengaruh suplementasi L-karnitin terhadap parameter lipid pada pasien hemodialisis. Jurnal nefrologi Amerika, 18(5),416-421.
Dengan demikian, karnitin adalah komponen kunci yang memungkinkan lemak dipecah secara efisien di mitokondria dalam tubuh kita. Kekurangan karnitin dapat menyebabkan masalah pemecahan asam lemak, yang berpotensi menyebabkan obesitas.
Selain itu, tidak peduli seberapa baik fungsi mitokondria, tanpa karnitin di pintu masuk mitokondria, lemak tidak akan dipecah dan malah disimpan.
Intinya, karnitin diperlukan untuk menciptakan struktur yang memungkinkan pembentukan ATP.