Penurunan berat badan terjadi melalui mekanisme yang kompleks.
Pembentukan mitokondria baru di dalam sel disebut ‘biogenesis mitokondria’, yang berperan penting dalam menjaga efisiensi kerja pabrik energi tubuh.
Arginin membantu meningkatkan jumlah mitokondria dan digunakan sebagai sumber energi untuk memproduksi ATP. Selain itu, arginin juga mendukung pemecahan lemak tubuh serta meningkatkan efisiensi pabrik energi sehingga dapat mencegah efek yo-yo dalam penurunan berat badan.
Kami akan membahas studi eksperimental terkait arginin berikut ini:
Metode
Sebuah uji klinis teracak melibatkan pasien paruh baya (n=33) yang dirawat dengan kondisi diabetes tipe 2 dan obesitas (rata-rata BMI 39,1 ± 0,5 kg/m²).
Selama periode uji coba 21 hari, semua pasien menjalani diet rendah kalori (1.000 kkal/hari) serta program olahraga rutin (45 menit/sesi, dua kali sehari, lima hari seminggu).
Selain itu, kelompok uji (n=16) mengonsumsi 8,3 g arginin per hari, sedangkan kelompok kontrol (n=17) hanya diberikan plasebo.
Hasil
Setelah tiga minggu, perbandingan antara kelompok uji dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa kelompok yang rutin mengonsumsi L-Arginine mengalami peningkatan signifikan (p<0,05) pada beberapa indikator, yaitu:
-
Lemak tubuh: 3,0 kg vs 2,1 kg
-
Lingkar pinggang: 8,3 cm vs 3,2 cm
-
Fruktosamin: 54 vs 23 μmol/L
-
Kadar insulin: 8,2 vs 3,0 mU/L
Yang menarik, massa bebas lemak (Fat-Free Mass/FFM) pada kelompok uji tetap terjaga, sementara kelompok kontrol mengalami penurunan sebesar 1,6 kg.
Hal ini menunjukkan bahwa penurunan berat badan pada kelompok uji terutama berasal dari penurunan lemak tubuh, sedangkan pada kelompok kontrol melibatkan penurunan lemak sekaligus massa otot.
Diskusi
Pembahasan ini menekankan bahwa bahkan perubahan gaya hidup jangka pendek dapat memperbaiki kadar glukosa, insulin, dan fungsi endotel. Studi ini merupakan yang pertama menunjukkan bahwa suplementasi L-Arginine jangka panjang dapat lebih lanjut meningkatkan metabolisme glukosa, sensitivitas insulin, fungsi endotel, stres oksidatif, serta pelepasan adipokin. Selain itu, L-Arginine juga membantu mempertahankan massa bebas lemak selama program diet rendah kalori dan latihan fisik pada pasien dengan obesitas, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2.
